Jumat, 05 April 2013

MEMBUAT ANALISA EKSEGETIS DARI MATIUS 4:1-11


Ay.1   : Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
·         Kata "oleh Roh" menunjukkan Yesus sebagai manusia Ia didorong oleh Roh Allah yang memenuhiNya sebagai Putera Allah. Dalam kata Yunani “pneima” (Roh) mempunyai arti dalam gabungan dengan kata sifat Kudus (Roh Kudus) yang dimaksud adalah Roh Allah. Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun. Menurut kisah sejajar dalam Injil Markus, Roh mengusir/menghalau Yesus ke gurun (Mar 1:12). Jadi, Roh itu aktif sebagai penghalau.
·         Padang gurun (eremon) adalah tempat yang jarang didiami oleh manusia. Daerah padang gurung jarang dihuni karena merupakan daerah kering, gersang, dan berbahaya disebabkan banyak binatang buas.  Tetapi penghuninya biasanya adalah orang-orang pengembara dan hidup nomaden. Daerah yang gersang itu menjadi tempat berdiam para pemberontak dan roh-roh jahat. Juga sebagai tempat pengungsian. Padang gurun dalam PL disebut yeshimmon yang berarti tempat pembinasaan. Nama ini sesuai dengan sifat dan situasi padang gurun yang tandus, kering, dan serba sulit. Orang yang berada di sana tanpa persiapan akan mengalami kesulitan bahkan kebinasaan. Itulah mengapa Roh membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai.
·         Iblis "diabolos". Nama itu berarti: pemfitnah, penuduh, pendakwa. Tokoh itu diberi nama demikian oleh karena berusaha membuat manusia bersalah; ia dianggap bertanggung jawab atas segala-galanya yang menghalangi karya Allah dan karya Kristus. Pencobaan Yesus oleh Iblis adalah usaha untuk membelokkan Yesus dari jalan ketaatan yang sempurna kepada kehendak Allah.

Ay. 2  :  Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
·         Kata nesteusas yang berarti berpuasa. Yesus berpuasa bukan karena tidak ada makanan atau peraturan agama tetapi karena sukarela. Sama seperti Musa, Yesus dalam puasa selama empat puluh hari empat malam bergumul (Ul 9:18, Kel 34:28; Ul 9:9) dan juga melihat “seluruh dunia/negeri” dari atas sebuah gunung yang tinggi (Ul 34:1-4). Dan, ayat ini juga menguatkan bahwa Yesus benar-benar manusia yang ditunjukkan dengan penekanan kata berpuasa yang khusus dilakukan manusia.
·         40 hari di padang gurun mencerminkan 40 tahun orang Israel di padang gurun sesudah pembaptisan mereka sewaktu keluar dari tanah Mesir (Hos 11:1). Angka 40 adalah lambang masa yang genap sempurna dikalangan Israel. 40 tahun lamanya Musa tinggal digunung, 40 hari lamanya Elia berjalan ke Gunung Horeb, 40 tahun lamanya Raja Daud dan Salomo masing-masing duduk di tahta Kerajaan Israel. Konteks ini menyatakan bahwa Yesus harus tinggal di padang gurun selama 40 hari lamanya.
·         Di padang gurun memanglah tidak ada makanan atau minuman apapun. Selama 40 hari, Yesus mencari persekutuan dengan BapaNya. Ia tidak merasa lapar atau dahaga, demikianlah sukacita hatiNya. Dalam PL disebut Musa dan Elia berpuasa 40 hari lamanya. Mereka  tidak makan dan tidak minum 40 hari lamanya (Kel 34:28, 1 Raj 19:8), ketika itu mereka bertemu dengan Allah. Yesus mengikuti jejak kedua orang nabi itu. Hal ini dilakukan supaya Israel yakin akan kemanusiaan Yesus sekaligus kekuasaan Allah yang ada padaNya melebihi Nabi Musa dan Elia.
Ay. 3 : Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti”.
·         Setelah 40 hari lamanya berpuasa, Yesus merasa lapar dan dahaga. BadanNya lemah dan tak berdaya; mulailah iblis (si pencoba) mencobaiNya.
·         Kata peirazwn diartikan  (seorang pencoba), ini menunjukkan bahwa pekerjaan iblis adalah mencobai.
·         Kesempatan itu dipergunakan iblis yang dengan liciknya berkata “Jika Engkau Anak Allah” (ei uios ei tou qeou), jadi iblis telah mendengar apa yang Allah katakan ditepi sungai Yordan, ketika Yesus dibaptis (Mat 3:17). Ketika itu terdengar suara yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi....”. Gelar Anak Allah ini tidak perlu selalu mengungkapkan "anak" dengan arti sesungguhnya dan sepenuh-penuhnya. Dapat juga berarti "anak angkat" saja berkat suatu pilihan dari pihak Allah yang menciptakan hubungan khas antara Allah dan makhlukNya. Kata Anak Allah dapat diberikan kepada para malaikat, bangsa terpilih atau orang-orang Israel dan para pemimpin mereka. Hanya sebutan "Anak Allah" terbuka untuk suatu arti yang lebih mendalam sehingga dapat berarti juga anak yang sesungguhnya. Dan Yesus sendiri menyarankan arti lebih mendalam itu dengan menyebut diriNya sebagai "Anak," yang mempunyai Allah sebagai BapaNya secara istimewa, sehingga Yesus melebihi para malaikat. Sebab Yesus dengan Allah mempunyai hubungan unggul, baik dalam hal pengetahuan maupun kasih.
·         Si pencoba ingin menguji pernyataan Allah akan Yesus sebagai Anak Allah itu. Seolah-olah iblis ragu-ragu akan pernyataan Allah, ia ingin bukti dari Yesus bahwa Yesus sungguh-sungguh Anak Allah yang menolongNya, sehingga dapat membuat roti dari batu untuk memenuhi kebutuhan fisik Yesus yang berpuasa. Tidak dapat diketahui apakah iblis itu nampak oleh Yesus, apakah iblis sanggup menampakkan dirinya secara badaniah. Akan tetapi satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa iblis datang bukan dari dalam Yesus, melainkan dari luar. Yesus mendengar suara itu diluar diriNya.
·         Iblis meminta Yesus mengubah batu menjadi roti karena batu itu bentuknya menyerupai potongan roti yang merupakan makanan pokok orang Yahudi pada saat itu dan biasanya padang gurun dipenuhi oleh batu-batu kecil.
Ay. 4  : Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
·         Kata “Ada tertulis (gegraptai) ini Yesus mengutip dari PL (Ul 8:3), sambil menunjukkan kembali kepada sungut-sungut Israel tentang manna (Bil 11:4-9).
·         Kata roti (arto) digunakan karena merupakan makanan pokok bangsa Yahudi pada saat itu.
·         Kata hidup (zesetai) di sini bukan hanya menunjuk kepada fisik saja (makanan) tetapi juga membutuhkan Firman Allah karena SabdaNya adalah makanan yang memberi kekuatan bagi Yesus.
Ay. 5  : Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.
·         Kota suci (agian polin) yang dimaksud adalah Yerusalem, dalam Luk 4:9 langsung disebutkan nama kota Yerusalem. Yerusalem menjadi pusat kebaktian Yahudi.
·         Bubungan (pterugion) yang dimaksudkan dalam ayat ini barangkali adalah suatu menara atau penyangga, tembok pelindung (atap), yang pasti puncak itu terletak tinggi. Kelihatannya menempatkan Yesus disana tidak secara harfiah (tidak nyata).
·         Bait Allah yang dimaksudkan dalam ayat ini bukan sinagoge apalagi gereja. Bait ini merupakan satu komplek bangunan dan pelataran yang dikhususkan sebagai tempat diadakannya korban bagi Allah.
Ay. 6  : lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
·         iblis mempergunakan Firman Allah ketika mencobai Yesus untuk berbuat dosa karena iblis mempunyai tipu muslihat yang licik. Perkataan iblis mengutip Maz 91:11-12, seperti iblis hafal isi Alkitab. Iblis menginginkan supaya sebagai Anak Allah, Yesus mendapatkan perlindungan dari Bapa SurgawiNya sehingga iblis mencobaiNya untuk melompat dari ketinggian. 
·         Malaikat-malaikat (aggelois) ditetapkan Allah sebagai pelindung kaum beriman.
·         “Supaya kakiMu jangan terantuk batu”, kalimat itu bukan berarti hanya kaki tetapi seluruh tubuh.
Ay. 7  : Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
·         Perkataan Yesus mengutip dari Ul 6:16. Bukan berarti iblis tidak boleh mencobai Yesus, tapi bahwa Yesus tidak boleh menguji Allah Bapa. Hal ini juga ditunjukkan dari kata ekpeirseis yang berarti mencobai. Ini menunjukkan kepada kejadian di masa dimana umat Israel menuntut tanda-tanda kehadiran Allah (Kel 17:1-7).
Ay. 8-9  : Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
·         Kata oros (gunung) menunjukkan kata benda atau neuter, hal ini dapat saja menjadi kata benda yang dinyatakan secara alegoris (bermakna ganda). Gunung yang sangat tinggi nampaknya bukan gunung yang nyata (hanya khayal), karena setinggi apapun gunung tetap tidak dapat terlihat kerajaan dunia.
·         Kerajaan dunia (basilieas tou kosmou) dan kemegahannya menunjukkan arti bahwa iblis yang dijatuhkan Allah (Wah 18:1-20) menguasai bumi dan seluruhnya, ditekankan pada kata kosmou (kosmos: seluruh jagad). Kata kemegahan (doxan) mengacu kepada keindahan, kebesaran, dan kekayaan.
·         Semua itu akan kuberikan kepadaMu (panta soi doso), kata ini menyatakan bahwa iblis mempunyai kuasa atas sesuatu, sehingga ia berkuasa untuk memberikan kepada siapa saja yang dikehendakinya termasuk Yesus.
·         Jika Engkau sujud menyembah aku (ean peson proskuneses moi), kata ini merupakan tuntutan iblis supaya Yesus mengakui dan menghormatinya seperti Yesus menghormati Allah.
Ay. 10  : Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
·         Perkataan Yesus mengutip dari Ul 6:13.
·         Ungkapan enyahlah iblis (hupage satana) merupakan penekanan yang berarti Yesus memerintahkan iblis untuk meninggalkanNya (mengusir).
·         Kata Satan biasanya dipandang sebagai nama musuh utama Allah dan nama penguasa kejahatan. Pada awalnya, setan dipandang sebagai makhluk netral yang bertugas melaporkan dosa manusia kepada Allah. Namun dalam PB, setan digambarkan sebagai pribadi yang jahat.
·         Dan kata yang jelas untuk menundukkan Iblis adalah proskunesies yang berarti menyembah atau perintah yang keras dan, latreusies yang berarti melayani, berbakti, beribadah.
Ay. 11  : Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
·         Lalu iblis meninggalkan Dia menerangkan bahwa Iblis telah dikalahkan. Dan malaikat yang datang melayani itu berarti menolong atau memberi apa yang diperlukan Yesus.

1 komentar: