Kamis, 27 September 2012

khotbah penghiburan


Konteks Ibadah          :  Penghiburan
Nast Khotbah              :  1 Tesalonika 4:13-14

“Sidang perkabungan yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada dasarnya manusia memiliki hakekat takdir yang sama sejak manusia jatuh kedalam dosa.  Hal itu terjadi karena telah menjadi ketetapan Allah, setiap manusia akan mengalami kematian karena itu adalah salah satu ketetapan Allah yang harus diterima oleh setiap manusia sebagai akhir dari perjalanan hidup di dalam dunia ini. Kebanyakan orang takut jika diperhadapkan dengan kematian karena dipikiran mereka kematian adalah sesuatu yang sangat mengerikan dan menakutkan sehingga dengan banyak upaya yang dilakukan orang-orang untuk mempertahankan hidup atau istilah lain memperpanjang umur.
 Orang-orang seperti inilah yang tidak memiliki hikmat serta pengharapan didalam menghadapi ketetapan Allah. Namun Firman Tuhan yang menjadi dasar kehidupan dan pekerjaan orang-orang percaya berbicara lain. Tuhan Allah melalui  Rasul Paulus didalam suratnya 1 Tesalonika 4:14 mengatakan bahwa “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu tidak berduka cita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan”. Dengan demikian  jelaslah bahwa menurut Fiman Allah, telah ditetapkan pengharapan kepada kita yang saat ini sedang berduka  cita.
Kematian memang menjadi sesuatu yang misterius bagi manusia dan menjadi beban batin bagi mereka yang ditinggalkan. Siapapun yang ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi akan dilanda duka. Lalu, mengapa kita harus berduka?
Rasul Paulus mengingatkan kepada kita melalui suratnya yang terdapat diayat 15 mengatakan “Karena jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia”. Maka oleh ketegasan Fiman Allah sebenarnya kita telah dimenangkan oleh kristus atas dunia ini. Kemenangan Kristus bagi orang-orang percaya akan menciptakan pengharapan bahwa waktu yang telah ditetapkan Allah akan tiba. Baik kita yang masih tinggal ataupun yang telah pergi akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia didalam Sorga sebab di rumah Bapa tidak ada lagi duka, kesedihan serta tangis dan air mata.
“Sidang perkabungan yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus”
Banyak hal yang disampaikan oleh Fiman Tuhan yang kita lupakan karena kita tenggelam didalam duka atau karena hal-hal yang membebani hidup kita tetapi kita selalu diingatkan bahwa sesungguhnya kemenangan kristus atas maut serta dunia ini membuat kita lebih dapat berpikir sabar dalam menerima ketetapan Allah tersebut dengan lebih berpengharapan bahwa dia yang telah dipanggil Tuhan telah dimenangkan didalam Kristus dan telah bersama-sama dengan Dia di Rumah Bapa. Amin

Jumat, 14 September 2012

Perumpamaan


Tema                           :  Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati
Perumpamaan Seorang Sales
Ada seorang sales minuman yang berkerja disebuah perusahaan minuman yang sangat terkenal di daerah itu. Dimana tiap hari sales ini kerjaannya mempromosikan minuman itu kepada orang-orang yang ia temui. Namun pada suata hari ketika ia beristirahat disebuah tempat setelah kelelahan menawarkan minuman itu kepada orang-orang. Ia pun beristirahat di sebuah cafe dan iapun sangat kehausan lalu ia memesan minuman kepada pelayan cafe, namun alangkah terkejutnya  sang pelayan ketika mendengar  minuman apa yang mau di pesan oleh sales ini. Sales ini memesan minuman pepsi, sedangkan ia berkerja di perusahaan coca-cola. Melihat hal itu sang pelayanpun memberitahukan hal itu kepada rekan-rekannya sehingga hal itu menjadi pembicaraan hangat diantara orang-orang. Merekapun berkata bagaimana mungkin kita percaya bahwa minuman yang ia tawarkan enak, sedangkan ia sendiri yang menawarkan kepada orang-orang tidak mau meminumnya dan seharusnya ia meminum hasil dari produk perusahaan coca-cola itu sendiri. Karena hal itu akhirnya sales itu pun di pecat dari pekerjaannya, karena di anggap mencemarkan nama baik perusahaan, yang membuat orang lainpun enggan untuk mengkonsumsi minuman dari perusahaan mereka.
Tidak jarang dalam kehidupan ini, kita seperti seles tadi yang hanya bisa meneasehati orang lain saja, bahkan dalam hal keimananpun kita sering seperti sales itu yang hanya bisa membertitakan Injil kepada orang lain, tetapi kita sendiri belum menjadi pelaku dari Injil itu sendiri. Dan karena hal itu banyak orang yang tidak mau meneriman Injil itu, karena mereka melihat banhwa cerminan Injil itu tidak ada didalam diri si pelaku. Karena bagaimana mungkin Injil itu bisa di beritakan dan diterima oleh orang jika diri pribadi kita tidak sama dengan injil yang akan kita beritakan, sebab orang pasti akan melihat dari kenyataan konkrit dari si pembawa Injil, yaitu melewati perbuatannya. Maka oleh sebab itu Iman yang ada dalam diri kita dapat kita wujud nyata kan kedalam tindakan kita yang nyata. Sebab Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.