Ay.1
: Maka Yesus dibawa oleh Roh
ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
·
Kata "oleh Roh" menunjukkan Yesus
sebagai manusia Ia didorong oleh Roh Allah yang memenuhiNya sebagai Putera
Allah. Dalam kata Yunani “pneima” (Roh)
mempunyai arti dalam gabungan dengan kata sifat Kudus (Roh Kudus) yang dimaksud
adalah Roh Allah. Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun. Menurut kisah
sejajar dalam Injil Markus, Roh mengusir/menghalau
Yesus ke gurun (Mar 1:12). Jadi,
Roh itu aktif sebagai penghalau.
·
Padang gurun (eremon)
adalah tempat yang jarang didiami oleh manusia. Daerah
padang gurung jarang dihuni karena merupakan daerah kering, gersang, dan
berbahaya disebabkan banyak binatang buas. Tetapi penghuninya biasanya adalah orang-orang
pengembara dan hidup nomaden. Daerah yang gersang itu
menjadi tempat berdiam para pemberontak dan roh-roh jahat. Juga sebagai tempat pengungsian. Padang gurun dalam PL disebut yeshimmon
yang berarti tempat pembinasaan. Nama ini sesuai dengan sifat dan situasi
padang gurun yang tandus, kering, dan serba sulit. Orang yang berada di sana
tanpa persiapan akan mengalami kesulitan bahkan kebinasaan. Itulah mengapa Roh
membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai.
·
Iblis "diabolos". Nama itu berarti:
pemfitnah, penuduh, pendakwa. Tokoh itu diberi nama demikian oleh karena
berusaha membuat manusia bersalah; ia dianggap bertanggung jawab atas
segala-galanya yang menghalangi karya Allah dan karya Kristus. Pencobaan Yesus
oleh Iblis adalah usaha untuk membelokkan Yesus dari jalan ketaatan yang
sempurna kepada kehendak Allah.
Ay.
2 : Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya
laparlah Yesus.
·
Kata nesteusas
yang berarti berpuasa. Yesus berpuasa bukan karena tidak ada makanan atau
peraturan agama tetapi karena sukarela. Sama seperti Musa, Yesus dalam puasa
selama empat puluh hari empat malam bergumul (Ul 9:18, Kel 34:28; Ul 9:9) dan
juga melihat “seluruh dunia/negeri” dari atas sebuah gunung yang tinggi (Ul
34:1-4). Dan, ayat ini juga menguatkan bahwa Yesus benar-benar manusia yang
ditunjukkan dengan penekanan kata berpuasa yang khusus dilakukan manusia.
·
40 hari di padang gurun mencerminkan 40 tahun orang Israel di padang gurun sesudah
pembaptisan mereka sewaktu keluar dari tanah Mesir (Hos 11:1). Angka 40 adalah
lambang masa yang genap sempurna dikalangan Israel. 40 tahun lamanya Musa
tinggal digunung, 40 hari lamanya Elia berjalan ke Gunung Horeb, 40 tahun
lamanya Raja Daud dan Salomo masing-masing duduk di tahta Kerajaan Israel.
Konteks ini menyatakan bahwa Yesus harus tinggal di padang gurun selama 40 hari
lamanya.
·
Di padang gurun memanglah tidak ada makanan atau
minuman apapun. Selama 40 hari, Yesus mencari persekutuan dengan BapaNya. Ia
tidak merasa lapar atau dahaga, demikianlah sukacita hatiNya. Dalam PL disebut
Musa dan Elia berpuasa 40 hari lamanya. Mereka
tidak makan dan tidak minum 40 hari lamanya (Kel 34:28, 1 Raj 19:8),
ketika itu mereka bertemu dengan Allah. Yesus mengikuti jejak kedua orang nabi
itu. Hal ini dilakukan supaya Israel yakin akan kemanusiaan Yesus sekaligus
kekuasaan Allah yang ada padaNya melebihi Nabi Musa dan Elia.
Ay. 3 : Lalu datanglah si pencoba itu
dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya
batu-batu ini menjadi roti”.
·
Setelah 40 hari lamanya berpuasa, Yesus merasa
lapar dan dahaga. BadanNya lemah dan tak berdaya; mulailah iblis (si pencoba)
mencobaiNya.
·
Kata
peirazwn diartikan (seorang
pencoba), ini menunjukkan bahwa pekerjaan iblis adalah mencobai.
·
Kesempatan itu dipergunakan iblis yang dengan
liciknya berkata “Jika Engkau Anak
Allah” (ei uios ei tou
qeou), jadi iblis telah mendengar apa yang Allah katakan ditepi sungai
Yordan, ketika Yesus dibaptis (Mat 3:17). Ketika itu terdengar suara yang
mengatakan: “Inilah Anak yang
Kukasihi....”. Gelar Anak Allah ini tidak perlu selalu
mengungkapkan "anak" dengan arti sesungguhnya dan sepenuh-penuhnya.
Dapat juga berarti "anak angkat" saja berkat suatu pilihan dari pihak
Allah yang menciptakan hubungan khas antara Allah dan makhlukNya. Kata Anak
Allah dapat diberikan kepada para malaikat, bangsa terpilih atau orang-orang
Israel dan para pemimpin mereka. Hanya sebutan "Anak Allah" terbuka
untuk suatu arti yang lebih mendalam sehingga dapat berarti juga anak yang
sesungguhnya. Dan Yesus sendiri menyarankan arti lebih mendalam itu dengan
menyebut diriNya sebagai "Anak," yang mempunyai Allah sebagai BapaNya
secara istimewa, sehingga Yesus melebihi para malaikat. Sebab Yesus dengan
Allah mempunyai hubungan unggul, baik dalam hal pengetahuan maupun kasih.
·
Si pencoba ingin menguji pernyataan Allah akan
Yesus sebagai Anak Allah itu. Seolah-olah iblis ragu-ragu akan pernyataan
Allah, ia ingin bukti dari Yesus bahwa Yesus sungguh-sungguh Anak Allah yang
menolongNya, sehingga dapat membuat roti dari
batu untuk memenuhi kebutuhan fisik Yesus yang berpuasa. Tidak dapat diketahui
apakah iblis itu nampak oleh Yesus, apakah iblis sanggup menampakkan dirinya
secara badaniah. Akan tetapi satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa iblis
datang bukan dari dalam Yesus, melainkan dari luar. Yesus mendengar suara itu
diluar diriNya.
·
Iblis meminta Yesus mengubah batu menjadi roti karena batu itu
bentuknya menyerupai potongan roti yang merupakan makanan pokok orang Yahudi
pada saat itu dan biasanya padang gurun dipenuhi oleh batu-batu kecil.
Ay. 4 : Tetapi
Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
·
Kata “Ada
tertulis (gegraptai) ini Yesus mengutip dari PL (Ul 8:3), sambil
menunjukkan kembali kepada sungut-sungut Israel tentang manna (Bil 11:4-9).
·
Kata roti (arto)
digunakan karena merupakan makanan pokok bangsa Yahudi pada saat itu.
·
Kata hidup
(zesetai) di sini bukan hanya menunjuk kepada fisik saja (makanan) tetapi
juga membutuhkan Firman Allah karena SabdaNya adalah makanan yang memberi
kekuatan bagi Yesus.
Ay. 5 : Kemudian
Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.
·
Kota suci (agian polin) yang dimaksud adalah Yerusalem, dalam Luk 4:9
langsung disebutkan nama kota Yerusalem. Yerusalem menjadi pusat kebaktian
Yahudi.
·
Bubungan (pterugion) yang dimaksudkan
dalam ayat ini barangkali adalah suatu menara atau penyangga, tembok pelindung
(atap), yang pasti puncak itu terletak tinggi. Kelihatannya menempatkan Yesus
disana tidak secara harfiah (tidak nyata).
·
Bait Allah
yang dimaksudkan dalam ayat ini bukan sinagoge apalagi gereja. Bait ini
merupakan satu komplek bangunan dan pelataran yang dikhususkan sebagai tempat
diadakannya korban bagi Allah.
Ay. 6 : lalu berkata kepada-Nya: “Jika
Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
·
iblis mempergunakan Firman Allah ketika mencobai
Yesus untuk berbuat dosa karena iblis mempunyai tipu muslihat yang licik. Perkataan
iblis mengutip Maz 91:11-12, seperti iblis hafal isi Alkitab. Iblis
menginginkan supaya sebagai Anak Allah, Yesus mendapatkan perlindungan dari
Bapa SurgawiNya sehingga iblis mencobaiNya untuk melompat dari ketinggian.
·
Malaikat-malaikat
(aggelois) ditetapkan Allah sebagai pelindung kaum beriman.
·
“Supaya
kakiMu jangan terantuk batu”, kalimat itu bukan berarti hanya kaki tetapi
seluruh tubuh.
Ay. 7 : Yesus
berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,
Allahmu!”
·
Perkataan Yesus mengutip dari Ul 6:16. Bukan
berarti iblis tidak boleh mencobai Yesus, tapi bahwa Yesus tidak boleh menguji
Allah Bapa. Hal ini juga ditunjukkan dari kata ekpeirseis yang berarti mencobai. Ini menunjukkan kepada
kejadian di masa dimana umat Israel menuntut tanda-tanda kehadiran Allah (Kel 17:1-7).
Ay. 8-9 : Dan
Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya:
“Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
·
Kata oros
(gunung) menunjukkan kata benda atau neuter, hal ini dapat saja menjadi kata benda yang
dinyatakan secara alegoris (bermakna ganda). Gunung yang sangat tinggi nampaknya bukan gunung yang nyata (hanya
khayal), karena setinggi apapun gunung tetap tidak dapat terlihat kerajaan
dunia.
·
Kerajaan dunia (basilieas tou kosmou) dan kemegahannya menunjukkan arti
bahwa iblis yang dijatuhkan Allah (Wah 18:1-20) menguasai bumi dan seluruhnya,
ditekankan pada kata kosmou
(kosmos: seluruh jagad). Kata kemegahan
(doxan) mengacu kepada keindahan,
kebesaran, dan kekayaan.
·
Semua itu
akan kuberikan kepadaMu (panta soi doso), kata ini menyatakan bahwa iblis
mempunyai kuasa atas sesuatu, sehingga ia berkuasa untuk memberikan kepada
siapa saja yang dikehendakinya termasuk Yesus.
·
Jika
Engkau sujud menyembah aku (ean peson proskuneses moi), kata ini merupakan
tuntutan iblis supaya Yesus mengakui dan menghormatinya seperti Yesus menghormati
Allah.
Ay. 10 : Maka
berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
·
Perkataan Yesus mengutip dari Ul 6:13.
·
Ungkapan enyahlah
iblis (hupage satana) merupakan penekanan yang berarti Yesus memerintahkan
iblis untuk meninggalkanNya (mengusir).
·
Kata Satan
biasanya dipandang sebagai nama musuh utama Allah dan nama penguasa kejahatan.
Pada awalnya, setan dipandang sebagai makhluk netral yang bertugas melaporkan
dosa manusia kepada Allah. Namun dalam PB, setan digambarkan sebagai pribadi
yang jahat.
·
Dan kata yang jelas untuk menundukkan Iblis
adalah proskunesies
yang berarti menyembah atau perintah yang keras dan, latreusies yang berarti
melayani, berbakti, beribadah.
Ay. 11 : Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah,
malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
·
Lalu iblis
meninggalkan Dia menerangkan bahwa Iblis telah dikalahkan. Dan malaikat yang datang melayani itu
berarti menolong atau memberi apa yang diperlukan Yesus.