A.
Pendahuluan
Dalam hidup religius seseorang, ritus-ritus inisiasi menandai
permulaan kematangan kedewasaannya dalam soal-soal religius. Inisiasi itu
sendiri memberikan kepadanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk berpartisipasi
secara penuh dalam hidup religius di masyarakat.
Inisiasi
biasanya mengacu pada ritual yang merayakan dan meresmikan penerimaan individu
ke dalam kedewasaan atau kematangan religius atau kedalam kelompok persaudaraan
atau jemaah.
B. Isi
Di dalam bahasa Inggris, Inisiasi
berasal dari kata initiate, yang berarti memulai suatu kegiatan. Inisiasi adalah sebuah perayaan
ritus yang menjadi tanda masuk atau diterimanya seseorang di dalam sebuah
kelompok atau masyarakat Inisiasi
juga menjadi sebuah tanda formal diterima menjadi dewasa di dalam sebuah komunitas. Setiap
daerah atau tempat memiliki cara dan ritual yang berbeda-beda sebagai wujud
inisiasi Inisiasi merupakan ritual sebagai tanda seseorang diterima di dalam
sebuah komunitas atau suku. Inisiasi
merupakan gejala sosial budaya yang
muncul dan berkembang di dalam setiap komunitas atau masyarakat.
Berikut
akan kelompok paparkan pelbagai makna inisiasi dari berbagai macam agama yang
berbeda :
1. Inisiasi dalam Masyarakat Primitif
Unsur pokok dalam seluruh proses ritus inisiasi adalah
menghantar seorang anak atau remaja ke masa dewasa, menjadi pribadi yang matang
sepenuhnya, dan memperkenalkannya pada hidup seksual.
Dalam hal ini sunat merupakan bagian proses yang penting dari
inisiasi. Pakaian anak dilepas dan pelaksanaannya dilakukan dengan cara yang
kasar dan tidak sehat oleh seseorang, baik dengan menggunakan topeng atau
tidak. Ia mewakili arwah-arah leluhur. Bahkan anak perempuan bisa disunat
berupa mutilasi clitoridectomy atau pemotongan bibir vaginanya. Kebiasaan ini
ditemukan di Afrika Selatan sampai Afrika Barat. Sedangkan di Australia Timur,
kebanyakan sukunya tidak melaksanakan sunat sebagai gantinya mereka mempunnyai
ritus pencabutan gigi dan membiarkan darahna mengalir. Hal itu dilaksanakan
setelah persiapan berhari-hari dan berminggu-minggu yang terdiri dari
nyanyian-nyanyian dan upacara-upacara yang dilaksanakan oleh orang-orang sudah
diinisiasi.
2. Inisiasi Hindu
Dalam Hinduisme, sakramen yang paling penting untuk
anak laki-laki disebut “upanayana (pengenalan pada pengetahuan)”, sebab dengan
ini anak tersebut memperoleh hak untuk mempelajari kitab-kitab suci Hindu. Upacara
ini diselenggarakan pada usia delapan atau sepuluh tahun bagi kasta brahmana,
usia sebelas tahun bagi kasta ksatria, dan usia dua belas tahun bagi kasta
vaisya. Dengan demikian maka secara sosial statusnya sebagai manusia diangkat
tidak hanya sebagai manusia biasa saja tapi lebih diyakini sebagai manusia yang
lebih tinggi derajatnya maka dengan demikian memberikan eksistensi baru
kepadanya dan membuatnya pantas diangkat kestatus luhur makhul ilahi.
3. Inisiasi Budha
Dalam hal ini ditekankan ajaran Budha tantrayana yang
mempertahankan bahwa keselamatan dapat dicapai hanya melalui kontak dengan
seorang guru dan keselamatan seharusnya diinisiasikan dalam rahasia dan misteri
ajaran gurunya. Maksudnya adalah suatu ritual khusus yang dilakukan oleh sang
guru untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada muridnya dalam hal ini orang
yang diinisiasi akan menjadi seorang Budha. Kata untuk ritus inisiasi dalam Budha
tantrayana adalah abhisheka yang berarti perecikan. Dalam upacara ini orang
yang menjalaninya direciki air suci.
4. Inisiasi Cina
Di Cina upacara pengenaan topi seperti tercatat dalam Li Chi (kitab
ritual-ritual) merupakan ritual Konfusius. Pada hari yang ditetapkan yang
ilahi, upacara dilakasanakan di puncak anak tangga sebelah timur yang naik ke
Kuil leluhur dengan dihadiri oleh keluarga dan para tamu. Anak muda tersebut
ditudungi tiga kali dengan tiga macam topi, yang satu mengikuti lainnya yang
lebih terhormat. Sesudah itu, orang yang menjalani inisiasi menerima nama baru
dan dikembalikan kepada ibu dan keluargannya.
Upacara inisiasi tersebut didahului dengan ujian dan petunjuk
yang saksama. Ritus inisiasi itu sendiri dilaksanakan pada satu tempat yang
rahasia. Pemotongan rambut, pelepasan pakaian lama, dan pengenaan pakaian baru
melambangkan kematian hidup lama dan kelahiran kembali hidup dan status yang
baru. Setelah hukum dan aturan masyarakat dengan khidmat dibacakan, serta para
dewa dan roh leluhur dipanggil, yang menjalani inisiasi mengesahkan sumpahnya
untuk patuh dan menjaga rahasia dengan minum campuran darah dan anggur dan dengan
ritual-ritual yang lain. Dengan demikian, ia memperoleh status “saudara-sedarah”
dalam masyarakat.
5. Inisiasi
di Jepang
Orang-orang yang menjalani inisiasi mengikralkan kaul-kaul
dihadirat semua orang kudus Buddha dan Buddha sendiri, sebagai pemimpin
semuannya. Menurut Saicho, kaul dan pengakuan harus ditujukan kepada Buddha
sendiri, bukan kepada pemimpin-pemimpin manusiawi, yang diartikan kepada jati
dirinya sendiri yang paling dalam. Jusru dalam membangkitkan kebijaksanaan dan
daya dalam dirinya lewat kaul itulah terletak misterinya. Tujuan inisiasi ini
adalah untuk mendapatkan kesadaran dan pencapaian kodrat Buddha yang dasar.
Upacara inisiasi disini menghantarkan orang yang menjalani
inisiasi pada status mahluk baru yang disebut misteri (penerimaan entitas hidup
moral). Entitas ini tidak lain adalah kebudaan yang fundamental dan
penyadarannya lewat misteri tersebut dimengerti sebagai transformasi hidup yang
juga jasmaniah. Upacara inisiasi, pembaruan entitas dan praktik moralitas Boddhisatva
merupakan keseluruhan misteri.
6. Inisiasi Israel
Dalam agama Israel setiap anak dari ibu Yahudi dipandang
dilahirkan dalam perjanjian Israel, meskipun hanya anak laki-laki yang disunat
pada hari kedelapan sesudah kelahirannya. Penyunatan tanpaknya bukan sebagai
inisiasi tetapi lebih sebagai pemberian (tanda perjanjian). Sunat merupakan
tanda khas bahwa mereka termasuk orang-orang Yahudi. Sunat, seperti halnya
ibadah hari sabat, menjadi suatu tanda perjanjian. Orang-orang Yahudi dalam pembuangan
memandang ibadah sabat maupun sunat sebagai dua dinding penopang keberadaan
mereka. Keduanya disebut tanda-tanda perjanjian dan secara tidak terpisah
dihubungkan dengan dasar keberadaan nasional Israel.
7. Inisiasi Islam
Dalam agama Islam, meskipun tidak pernah disebut dalam Qur’an,
bahwa secara luas penyunatan dipraktikkan dalam masa pra Islam terhadap anak
laki-laki maupun perempuan. Usia anak yang akan disunat yaitu dari usia 7-13 tahun
bagi anak laki-laki. Orang Islam biasanya mengadakan arak-arakkan sebelum
upacara penyunatan dan anak laki-laki yang akan disunat ditutupi bagian
mukanya. Kebiasaan sunat tersebut tidak berlaku bagi anak perempuan.
8. Makna Inisiasi
Dengan upacara inisiasi, seseorang dimasukkan
kedalam hak istimewanya dan tanggng jawab secara penuh dari komunitasnya, baik
secara religius, sosial, maupun administratif. Hal ini berarti proses transisi
dari lingkungan keluarga ke keanggotaan aktif dalam persekutuan bersama
(komunitas setempat).orang yang menerima inisiasi adalah orang yang telah
dianggap mengetahui dan telah mempelajari misteri-misteri yang berkaitan dengan
agamanya dan telah mempunyai penafsiran-penafsiran sendiri
Bahan
bacaan:
Dhavamony,
Mariasusai Fenomenologi agama.(YOGYAKARTA:
KANISIUS).1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar